Senin, 16 April 2012

Selasa, 14 Desember 2010

SDM BERKUALITAS HARUS KUASAI KETRAMPILAN DAN TEKNOLOGI

Gubernur Jatim Dr.H.soekarwo :
SDM BERKUALITAS HARUS KUASAI KETRAMPILAN DAN TEKNOLOGI


Sumber daya Manusia (SDM) jika ingin berkualitas harus menguasai ketrampilan dan teknologi, diimbangi dengan moral dan etika yang baik, sehingga dapat bekerja secara formal, dengan demikian ksejahteraan akan mengikuti keberhasilannya.
Hal itu dikatakan Gubernur Jatim Dr.H.Soekarwo pada Puncak peringatan Hari Guru Nasional, HUT PGRI ke 65, Hari Aksara Internasional (HAI) ke 45, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (12/12).
Menurut Gubernur, pendidikan merupakan cara yang tepat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan.”Oleh karena itu kita harus membenahi kualitas pendidikan,” tambahnya.
Diutarakan, tenaga kerja yang ada selama ini sebagian besar adalah tidak lulus SD dan Lulus SD, dan tidak mempunyai ketrampilan sehingga menjadi tenaga kerja informal. “Jika SDM menguasai kerampilan dan teknologi, tidak akan menjadi buruh di rumah tangga tapi tawaran kerja di sektor formal menjadi tenaga profesional. Hal itu hanya bisa dilakukan melalui pendidikan profesional. Maka, jika tidak ada guru, tidak akan ada pendidikan. Guru merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kualitas SDM,” ujarnya.
Kualtas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di bidang pendidikan bergerak naik hanya satu yang menjadi permasalahan yaitu buta aksara, bukan karena tidak sekolah tapi UNESCO sebagai standar pendidikan nasional menganggap pendidikan salafiyah sebanyak 1.025.000 santri yang sekolah Ula, wustho dan auliyah.dianggap buta huruf. Mereka tidak masuk kluster pendidikan nasional, sehingga pemprov Jatim mengambil alih dengan menyediakan dana Rp. 498 Miliar. Pendidikan salafiyah ditambah 4 mata pelajaran, salah satunya pelajaran matematika untuk memberikan pendidikan lebih rasional tidak semata-mata perasaan.
“Diskriminasi politik pendidikan harus diakhiri, selama ini sekolah agama diurus Departemen Agama, sekolah umum diurus Departemen Pendidikan, seharusnya sekolah agama maupun sekolah umum semua harus diurus jadi satu di Depertemen pendidikan Nasional,” tambah Gubernur.
Menurut Pakde Akrwo –sapaan akrab Gubernur Jatim, Ustads juga anggota PGRI yang belum terdaftar. Pemprov Jatim sekarang menyekolahkan 5.200 orang ustad di perguruan tinggi swasta agar lulus menjadi Strata 1 (S1), agar nantinya bisa mengikuti program sertifikasi sehingga mendapat uang tunjangan profesi. Pada saatnya kesejahteraan akan berkembang mengikuti.
Posisi jatim sekarang jumlah pendapatan nasional dibagi pendapatan Jatim 15,14 %. Artinya, kesejahteraan ekonominya jauh lebih tinggi Jatim Jabar penduduknya 43 juta hanya 13,7 %, sedangan kesejahteraan Jateng setengahnya Jatim. “Saya optimis 2013 Jatim sudah melampaui jumlah kesejahteraan melampaui Jakarta. Bisa melampaui kalau kualitas pendidikan kita bagus, ketrampilan dan teknlogi bagus dibarengi etika dan moral yang baik
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan DR. Haurn Msi, MM mengatakan, buta aksara sangat terkait dengan kemiskinan, keterbelakangan dan kemiskinan, oleh karena itu pemprov jatim bertekad bebas buta aksara.
Untuk memotivasi dan semangat pemberatasan buta aksara, Pemprov Jatim berusaha memacu peran Guru dalam mewujudkan guru yang profesional, bermartabat, profesional, dan sejahtera, melalui organisasi profesi guru.
Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional berbagai pertandingan olah raga voly, bulu tangkis dan tenis meja yang memperebutkan piala Gubernur.
Duta Aksara H.Komar yang mantan pelawak ini mengatakan, dulu guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tapi sekarang guru sebagai pekerja profesional, sama dengan profesi yang lain seperti dokter, hakim, dan lain-lain. “Oleh karena itu untuk menjadi profesional jangan bekerja dengan setengah-setengah, nanti hasilnya juga akan setengah-setengah. Mari kita bersinergi untuk membebaskan buta aksara, tidak ada lagi masyarakat yang tanda tangan dengan cap jempol,” katanya.
Acara akbar yang diikuti 16 ribu orang guru Kab/Kota se Jatim, Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota se Jatim, , dan warga belajar keaksaraan, serta forum PAUD Kab/Kota se Jatim ini juga dihadiri Bupati Malang Rendra Kresna, Sekda Prov JatimDr.H. Rasiyo, MSi beserta isteri, Ketua Pengurus Besar PGRI Prof. Dr. H.Agus Titin, MM, Asisten/ Kepala SKPD Pemprov Jatim.
Dalam rangkaian acara tersebut, Gubernur menyerahkan berbagai penghargaan kepada para pemenang lomba, antara lain penghargaan anugerah penuntasan pemberantasan buta aksara usia 15 – 44 tahun th 2010 kepada Bupati Malang, Sidoarjo, dan Bupati Madiun serta Walikota Mojokerto. Dengan didampingi bude Karwo, juga menyerahkan hadiah berbagai lomba yang diselenggarakan dalam rangka peringatan HAI, seperti juara I penilik PLS, Juara I Tutor Pendidikan Keaksaraan, serta penghargaan lainnya. Setelah itu,Gubernur menerima hasil pengumpulan dana yang dikumpulkan secara spontanitas dari para guru dan pengurus PGRI yang hadir waktu itu untuk korban bencana alam di Mentawai, Wasior dan gunung Merapi. Di akhir acara, Pakde dan Bude Karwo beserta seluruh undangan meninjau stand pameran hasil karya siswa-siswi. (Humas Pemprop Jatim Sil/ Imam)
< Prev Next >